Broken Link: Pengertian, Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasinya
![]() |
Pengertian Broken Link, Penyebab, Dampak dan. (Gambar: Dok AdityaTekno) |
AdityaTekno.com - Pengertian Broken Link. Bagi para webmaster, mungkin istilah broken link sudah tidak asing lagi. Tapi untuk blogger yang masih pemula biasanya masih bertanya-tanya apa itu broken link?
Broken link bisa disebut juga sebagai link rusak (not found 404). Biasanya link ini tidak bisa diakses karena beberapa faktor. Misalnya saja seperti pergantian alamat URL blog/website.
Tentu ini bisa menjadi masalah besar bagi pemilik blog/website, karena akan berdampak buruk untuk kesehatan blog/website itu sendiri.
Lalu apa dampaknya? Dampaknya akan saya bahas juga di artikel ini.
Pengertian Broken Link
![]() |
Broken link adalah. (Gambar: Dok AdityaTekno) |
Broken link adalah sebuah link rusak, link mati, dead link, atau link yang sudah tidak bekerja semestinya dan tidak bisa diakses lagi untuk sementara waktu maupun permanen.
Broken link adalah tautan atau hyperlink pada suatu situs web yang tidak berfungsi atau mengarah ke halaman yang tidak ada atau sudah dihapus. Dalam kata lain, broken link adalah tautan yang rusak atau tidak valid atau link mati atau dead link. Hal ini dapat terjadi ketika suatu halaman web dihapus, alamat URL diubah atau ketika sebuah situs web mengalami masalah teknis.
Broken link dapat menjadi masalah yang serius karena dapat mempengaruhi pengalaman pengguna dan dapat merusak reputasi situs web. Broken link juga dapat mempengaruhi peringkat situs web di mesin pencari, karena mesin pencari menggunakan tautan sebagai salah satu faktor dalam menentukan peringkat suatu halaman web. Oleh karena itu, penting untuk secara teratur memeriksa situs web untuk menemukan dan memperbaiki broken link.
Penyebab Broken Link
Broken link atau dead link bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Bisa jadi karena kelalaian dari pemilik blog/website atau faktor dari luar. Berikut adalah beberapa penyebab umum terjadinya broken link atau dead link pada blog/website :
1. Kesalahan Penulisan Link/URL
Biasanya terjadi karena kurang teliti dalam mempublikasikan konten, publisher bisa saja menyisipkan tautan yang salah. Misalnya saja seperti ini, tautan yang seharusnya mengarah ke https://www.adityatekno.com/2020/07/pengertian-iklan.html, tapi justru ditulis ke https://www.adityatekno.com/2020/07/pengertian-ikan.html kurang huruf ‘l’ di penulisan permalink pengertian-iklan malah jadi pengertian-ikan.
Karena url yang dituju salah, secara otomatis ini membuat pengguna redirect ke halaman kosong atau error 404 not found (halaman tidak ditemukan).
2. Perubahan Alamat Domain
Nama domain yang berubah, otomatis akan merubah susunan url blog/website. Itulah mengapa webmaster perlu mempertimbangkan matang-matang sebelum memilih mengubah nama domain.
Terlebih lagi jika domain sudah cukup lama dioptimasi dan mendapat pasokan backlink dari jaringan blog, forum, dan media sosial. Tentu sangat disayangkan kita kehilangan backlink yang sebelumnya sudah diperjuangkan dengan susah payah.
3. Perubahan Direktori pada Website
Direktori adalah sebuah informasi lokal sebuah konten atau file pada website atau komputer. Saat direktori diubah, otomatis url juga berubah. Penggunaan direktori ini sendiri sebenarnya memudahkan dalam mengkategorikan konten atau file. Dengan direktori, kita bisa melacak file dengan mudah.
Tapi perlu diingat, masalah ini biasanya terjadi bagi pengguna wordpress self-hosted ya.
Contoh penggunaan direktori ini misalnya untuk website dengan sub kategori / sub menu di susunan permalink mereka. Misalnya saja :
Alamat awal: domain.com/product-category/nama-produk
Lalu diganti ke: domain.com/product/nama-produk
Jika tidak dilakukan pengaturan redirection, maka perubahan ini akan menimbulkan link rusak website dimana-mana.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Bulan dan Tahun pada URL Postingan Blog
4. File Sistem atau Konten yang Dihapus/Terhapus
Jika file sistem dihapus/terhapus, misalnya saja untuk file pdf, jpg atau file lainnya, maka link ke alamat konten ini otomatis tidak berfungsi lagi. Hal yang sama juga berlaku untuk file website lainnya.
Misalnya saja kita sering menautkan link konten dari media sosial. Ada kalanya pemilik konten menghapusnya secara tiba-tiba. Maka tautan konten yang dimasukkan ke website otomatis akan rusak dan menjadi link mati.
5. Gangguan Hosting
Bagi para pengguna WordPress self-hosted tentu sudah sangat familiar dengan masalah ini. Karena gangguan hosting memang menyebalkan. Pasalnya selain mengurangi jumlah pengunjung, gangguan hosting juga bisa berpotensi mengakibatkan broken link.
Broken link biasanya terjadi ketika robot crawler atau pengunjung membuka halaman lain pada halaman yang sedang dikunjungi, namun halaman lain itu malah gagal terbuka dan menunjukkan kode 503. Untuk mengatasi hal seperti ini bisa langsung menghubungi penyedia layanan hosting.
6. Propagasi DNS
Perubahan pengaturan dalam Domain Name Server (DNS) juga bisa memicu terjadinya dead link. Pasalnya, propagasi ini sendiri juga membutuhkan waktu.
Tidak heran, jika saat propagasi ini belum selesai sepenuhnya, maka blog/website yang diakses akan menampilkan halaman error 404.
7. Masalah Cache
Cache adalah penyimpanan data sementara dalam sebuah HTML yang tujuannya penyajian data lebih cepat dan memperkecil penggunaan bandwidth. Penyimpanan cache ini juga mempercepat proses loading sebuah halaman.
Sayangnya, kadang cache juga bisa menimbulkan masalah. Misalnya saat alamat website yang sebelumnya mengalami error 404, kemudian sudah berjalan normal kembali. Tapi, karena cache belum dibersihkan, maka browser tetap menampilkan halaman error 404.
Jika masalah dead link dipicu karena cache, maka solusinya adalah membersihkan cache dari browser itu sendiri. Setelah itu, link akan bisa diakses secara normal kembali.
8. URL Halaman Rujukan Sudah Berubah
Hal ini biasanya terjadi ketika url yang kita rujuk ternyata sudah berganti domain maupun berganti permalinknya. Dulu saya juga pernah mengalaminya kejadian seperti ini, alhasil membuat broken link atau halaman tidak ditemukan.
Hal ini bisa diperbaiki dengan melakukan url redirect, tapi tidak cukup sampai situ, anda juga harus memberitahu pemilik halaman lain untuk mengubah URL link yang rusak tadi.
Dampak Broken Link untuk Website
Karena broken link mengindikasikan kerusakan pada elemen website, tentu saja ini menimbulkan dampak negatif untuk blog/website itu sendiri.
Berikut adalah beberapa dampak negatif broken link untuk blog/webiste :
1. Pengalaman Pengguna Yang Buruk
Link yang rusak sudah pasti membuat pengguna merasa tidak nyaman dan mungkin ‘terjebak’ saat mengeklik link. Mereka berpikir akan mendapatkan tautan terpercaya, tapi justru mengarahkan mereka ke halaman error.
2. Mempengaruhi Performa Blog/Website di SERP
Broken link atau dead link merugikan website karena bisa mempengaruhi peringkat SERP. Tautan berkualitas bisa menjadi salah satu cara search engine menilai reputasi website. Saat kita menautkan link yang rusak, ini bisa menjadi nilai negatif di mata mesin pencari.
Di sisi lain, saat link rusak berasal dari website kita sendiri, sementara kita sudah membangun backlink untuk link tersebut, maka link ini akan hilang di mata mesin pencari karena dianggap telah mati.
Cara Memperbaiki Broken Link
Ada beberapa cara untuk memperbaiki broken link pada situs web Anda, antara lain:
1. Gunakan Alat Pemantau Broken Link
Anda dapat menggunakan alat pemantau broken link seperti Google Search Console atau Ahrefs untuk menemukan broken link pada situs web Anda. Setelah menemukan broken link tersebut, Anda dapat memperbaikinya dengan menghapus tautan atau mengarahkannya ke halaman yang valid.
2. Gunakan Redirect
Redirect adalah cara lain untuk memperbaiki broken link. Redirect memungkinkan Anda untuk mengarahkan tautan yang rusak ke halaman yang valid. Anda dapat menggunakan redirect permanen (301) atau redirect sementara (302) tergantung pada jenis halaman yang ingin Anda arahkan.
3. Perbarui Tautan yang Rusak
Jika broken link terjadi karena perubahan URL pada halaman web, Anda dapat memperbaikinya dengan memperbarui tautan yang rusak. Perbarui tautan tersebut dengan URL yang valid untuk memastikan bahwa tautan tersebut dapat diakses oleh pengunjung situs web Anda.
4. Gunakan Custom 404 Page
Custom 404 page adalah halaman khusus yang muncul ketika pengunjung mencari halaman yang tidak ada atau rusak pada situs web Anda. Custom 404 page dapat membantu pengunjung situs web Anda menavigasi situs web Anda dengan mudah dan mengurangi kekesalan yang mungkin muncul akibat broken link.
Demikian artikel tentang pengertian broken link, penyebab broken link, dampak broken link dan cara mengatasinya. Semoga bisa bermanfaat untuk anda. Terimakasih sudah berkunjung. Salam AdityaTekno.com
sumber: https://www.indoworx.com/broken-link/, https://pandagila.com/broken-link/, https://www.doel.web.id/2020/12/broken-link.html
BACA ARTIKEL ADITYATEKNO.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS.